Luwu Timur – Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan tuntutan global terhadap praktik industri yang lebih ramah lingkungan, PT. Vale Indonesia Tbk menunjukkan langkah konkret. Perusahaan tambang nikel ini berhasil menekan lebih dari 1 juta ton setara karbon dioksida (CO₂eq) emisi gas rumah kaca setiap tahunnya melalui pemanfaatan energi bersih dari tiga Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Langkah ini tidak hanya menjadi bagian dari efisiensi energi, tetapi juga sebagai bentuk nyata transisi menuju pertambangan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Melalui pemanfaatan PLTA, PT Vale Indonesia berhasil menggantikan penggunaan sekitar 13 juta barel High Sulphur Fuel Oil (HSFO) dan 3 miliar liter solar per tahun.
Investasi pada energi terbarukan seperti PLTA membawa manfaat tidak hanya untuk lingkungan global, tetapi juga bagi masyarakat sekitar area tambang dan pelestarian alam yang lebih terjaga.
Lebih jauh, PT. Vale juga dikenal aktif membangun kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, dan lembaga lingkungan dalam menyukseskan agenda keberlanjutan ini.
Mendukung Agenda Nasional dan Global
Upaya PT Vale ini selaras dengan target pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi karbon sebesar 31,89% secara mandiri, dan hingga 43,2% dengan dukungan internasional pada tahun 2030, sesuai komitmen dalam Paris Agreement.
Langkah PT. Vale juga mencerminkan tanggung jawab sektor swasta dalam mengambil peran strategis dalam transisi energi nasional. Dengan menunjukkan bahwa energi bersih bisa diterapkan secara nyata di sektor pertambangan.
Menuju Masa Depan Tambang yang Berkelanjutan
Transformasi energi yang dilakukan PT. Vale menunjukkan bahwa pertambangan hijau bukan lagi wacana, melainkan sebuah keharusan. Investasi dalam PLTA adalah bagian dari perubahan mendasar dalam cara industri memandang lingkungan, bukan sebagai hambatan, tapi sebagai bagian dari solusi.
Penggunaan energi berkelanjutan seperti PLTA memungkinkan perusahaan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil serta memperkuat posisi Indonesia dalam agenda global menuju net zero emission.
Dengan terus mendorong inovasi, efisiensi, dan tanggung jawab lingkungan, PT. Vale membuktikan bahwa industri ekstraktif pun bisa menjadi pelopor keberlanjutan.
(Ac/Gb)