PALOPO, inspirasiupdatenews.com — Pemerintah Kota Palopo melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) mulai memberlakukan pembatasan muatan kendaraan yang melintasi Jembatan Merah (ruas Jalan KH. Ahmad Rasyad) dan Jembatan Carede II (ruas Jalan A. Tenriajeng). Kebijakan ini mulai diterapkan pada Kamis, 17 Juli 2025, seiring dimulainya proses perbaikan struktur kedua jembatan tersebut.
Kepala Dinas PUPR Kota Palopo, Harianto, ST., menjelaskan bahwa pembatasan dilakukan demi menjaga keselamatan pengguna jalan serta mencegah terjadinya kerusakan lebih parah pada struktur jembatan.
“Khusus Jembatan Merah, perbaikan akan berlangsung selama satu bulan hingga beton mencapai kekuatan rencana. Selama masa perbaikan, sistem lalu lintas akan diatur secara buka tutup dua arah,” ujar Harianto dalam keterangan persnya.
Sebagai bentuk dukungan, PT Bumi Mineral Sulawesi perusahaan swasta yang bergerak di bidang pengolahan mineral (smelter) di Bua, Sulawesi Selatan turut membantu dalam pemasangan pelat baja guna memperkuat struktur jembatan.
Lebih lanjut, Harianto mengungkapkan bahwa seluruh kendaraan yang melintasi kedua jembatan dibatasi dengan total berat maksimum 15 ton, termasuk berat muatan dan kendaraan itu sendiri. Pembatasan ini akan diberlakukan hingga dilakukan rekonstruksi atau penggantian kedua jembatan.
Untuk upaya jangka panjang, Pemerintah Kota Palopo tahun ini telah melakukan pengusulan rekonstruksi Jembatan Merah dan Jembatan Carede II ke pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Pekerjaan Umum melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah Sulawesi Selatan.
Masyarakat diimbau untuk mematuhi aturan pembatasan ini demi keselamatan bersama serta mendukung kelancaran proses perbaikan yang sedang berlangsung. (*)
