Inspirasi.update.com, Luwu Timur – Pemberian bantuan sosial PT. Vale bersama PT. LIS International di Kantor Desa Balantang, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur (Lutim) pada Jumat, 24 Januari 2025, sempat mengalami kericuhan
Sejumlah masyarakat nelayan yang terdampak dari kegiatan pengerukan sungai Malili belum menyetujui perihal bantuan sosial ini yang diadakan oleh PT Vale bersama PT LISI melalui pemerintah setempat.
Salah satu masyarakat nelayan yang sempat di konfirmasi mengatakan, bukan monolak, tapi tidak ada keterbukaan kesepakatan yang dibuat pemerintah kecamatan, pemerintah desa dan tim task force bersama pihak perusahaan (PT. Vale dan PT. LISI ) sehingga masyarakat belum mau terima.
“Kembali persoalan nilai sembako juga yang dikemas apakah sudah senilai dengan harga Rp1 juta,” kata warga nelayan yang tidak mau disebutkan namanya.
Lanjut, masyarakat ingin program yang bisa menyelesaikan dampak yang di alami, bukan hanya di nilai dengan sembako. Apakah nilai sembako bisa membantu menyelesaikan masalah dampak dari aktivitas proyek pengerukan sungai Malili milik PT. Vale ini yang mau masyarakat diskusikan.
“Tapi tidak ada ruang yang diberikan pemerintah kecamatan dan pihak perusahaan, bahkan pihak perusahaan selalu membuang opini bahwa sudah ada tim task force (yang terdiri dari camat dan kepala desa) yang di bentuk untuk menengahi atau penghubung antara masyarakat dan perusasahan,” tambahnya.
Lanjut dikatakan, sampai saat ini tidak pernah ada tim task force yang turun langsung ke lapangan untuk melakukan pendataan atau menggali informasi dampak yang di alami masyarakat nelayan itu sendiri, kecuali pertemuan yang sering dilakukan oleh pemerintah kecamatan yang tak pernah ada titik temunya.
“Susah juga karena yang jadi tim task force adalah pemerintah, jadi ketika mau pertemuan selalu membawa nama pemerintah, bukan tim task force, yang jelas kami masyarakat nelayan yang belum menerima kesepakatan, kemungkinan akan kembali menggelar aksi di kantor DPRD, kantor bupati dan pelabuhan Balantang Port,” tegas nelayan tersebut.
Data dan foto yang diterima oleh media, pemberian bantuan sosial untuk masyarakat di desa Balantang tetap terlaksana. Setidaknya ada 15 orang dari 79 masyarakat nelayan desa Balantang yang menerima bantuan tersebut.
Sementara Pj. Kepala Desa Balantang, Nasir Sp yang juga sebagai ketua tim task force, saat di konfirmasi belum menjawab pesan via pesan WhatsApp yang telah centang dua.









