JAKARTA – Bupati Luwu Timur, Budiman memenuhi undangan Kompas Media untuk melakukan audiensi Tapping Program “Nusa Raya” di Kompas Gramedia, Jalam Palmerah Selatan Jakarta Pusat, Rabu (1/11/2023).
Kedatangan bupati Luwu Timur didampingi, anggota DPRD Komisi III, Alpian Alwi, Kepala Dinas Kominfo, Hamris Darwis dan Kepala Dinas PUPR, Syahmuddin disambut oleh Regional Gov. Manager Kompas TV, Saffri Siteppu, Sales Group Head, Hanny Liu, dan Host Kompascom, Anastasya.
Bupati Luwu Timur, Budiman berbicara tentang pentingnya pendidikan. Ia menceritakan bahwa, sebelum dirinya menjadi bupati, ia dulunya adalah seorang guru olahraga di Makassar.
“Jadi ASN nya itu di Makassar, mengajar di SMA 16 Makassar selama 9 tahun. Tapi sebelum itu, saya pelatih renang Sulsel selama 17 tahun, Luwu Timur mekar menjadi daerah otonom di tahun 2003, jadi saya mutasi ke Luwu Timur tahun 2004 dan disitulah saya mulai berkarir dimulai dari kepala bidang dan terakhir kepala Bapelitbangda sebelum diajak jadi wakil bupati untuk mendampingi Almarhum Pak Husler,” kenang Budiman dihadapan Host Kompascom, Anastasya.
Budiman bertutur, bahwa sejak dari kecil tidak pernah membayangkan akan menjadi seorang bupati, cuma memang ketika bertugas di Luwu Timur berpindah-pindah dinas, dimana satu waktu bupati pertama, yakni Andi Hatta membawa ikut pelatihan kepemimpinan ke Harvard mendampingi.
“Saya bersyukur mendapatkan kesempatan-kesempatan yang baik untuk mengembangkan karir di pemerintahan Luwu Timur, walaupun saya berlatar belakang sarjana olahraga dimana S1 dan S2 olahraga. Tidak ada latar belakang pemerintahan, cuma dalam perjalanan karir saya, banyak berinteraksi dengan orang-orang untuk bisa menimba ilmu dari lingkungan kita,” ungkap Budiman.
Selanjutnya, Budiman mengungkapkan bahwa, setelah menjadi bupati, salah satu fokusnya ialah pendidikan, karena pendidikan merupakan pelayanan dasar.
Ia menegaskan bahwa, tidak ada daerah atau negara yang bisa maju tanpa pendidikan yang baik, dan itu diawali pada pemerintahan yang dipimpin bupati sebelum Ia sudah menggelorakan pendidikan gratis, kemudian pemberian beasiswa kepada anak-anak yang tidak mampu dan berprestasi, dan meminta juga Vale untuk memberikan beasiswa S2 dan S3 meskipun dalam jumlah yang terbatas.
Terkait apresiasi penghargaan sebagai kepala daerah peduli pendidikan, Budiman menjelaskan bahwa penghargaan itu sebenarnya dampak dari sebuah kerja-kerja, dan kerja itu bukan hanya dari bupati, ini merupakan kerja dari awal pemerintahan sampai sekarang, jadi konsistensi pemerintahan tetap dijaga, termasuk pendidikan.
“Jadi memang kalau berbicara tentang sumber daya manusia, tidak ada jalan lain selain harus kita kembangkan terus, jadi ada beberapa pelatihan yang memang penting untuk diikuti,” ungkapnya.
Terakhir bupati Budiman juga mengungkapkan, bahwa tahun 2024 tunjangan ASN di Kabupaten Luwu Timur akan dinaikkan, alasannya karena APBD Lutim tahun depan akan naik menjadi Rp1,8 Triliun dari Rp1,4 triliun sejak awal dia masuk sebagai bupati.
“Dengan demikian, ada kenaikan APBD, belanja, dan pendapatan Lutim, dan tentu kita harus perhatikan orang-orang yang sudah bekerja didalamnya dalam menaikkan APBD ini, salah satunya ialah dengan mensejahterakan mereka dengan meningkatkan tambahan penghasilan,” tutupnya.(Hms)