LUWUK TIMUR, inspirasiupdatenews.com – PT Vale Indonesia terus menunjukkan komitmen terhadap pengelolaan lingkungan berkelanjutan melalui pengembangan teknologi biodigester untuk mengolah sampah organik menjadi energi dan produk yang bermanfaat bagi masyarakat.
Langkah ini diawali dari proses pemilahan sampah yang diterapkan di lingkungan operasional perusahaan melalui program segregation plan, atau yang dikenal secara umum sebagai TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle). Dari hasil identifikasi di TPA Inalahi, lebih dari 30 persen sampah yang masuk merupakan sampah organik.
“Kami melihat bahwa mayoritas sampah yang masuk ke TPA justru adalah organik. Maka dari itu, penting bagi kami untuk memulai pemilahan sejak dari sumbernya,” ujar Umar Kasmon, Manajer Environment PT Vale Indonesia, Minggu, (27/7/2025).
PT Vale kemudian menjalankan program pemilahan organik melalui metode emberisasi di area perumahan karyawan. Sampah organik dari rumah tangga dikumpulkan dan diolah menggunakan biodigester yang bekerja dengan metode anaerob. Proses ini menghasilkan gas metana yang aman digunakan, serta residu berupa pupuk organik cair (POC).
“Metodenya sederhana. Bakteri menguraikan bahan organik dan menghasilkan gas metana. Selain gasnya, sisa cairannya juga bisa dimanfaatkan sebagai pupuk,” jelas Umar.
Namun, menurut Umar, fokus utama program ini bukan hanya pada hasil pengolahan, melainkan pada peran edukatifnya. Oleh karena itu, lokasi biodigester sengaja ditempatkan di area publik yang mudah diakses, termasuk dekat sekolah Yayasan Pendidikan Sorowako (YPS).
“Tujuan utamanya adalah mengedukasi masyarakat bahwa sampah bisa dimanfaatkan kalau dipilah sejak awal. Kalau sudah tercampur, ujungnya hanya bisa dibakar atau masuk ke landfill, yang justru berisiko menghasilkan gas beracun,” tambahnya.
PT Vale berharap inisiatif ini dapat menjadi contoh pengelolaan sampah yang efektif, sekaligus menumbuhkan kesadaran bersama tentang pentingnya memilah sampah sejak dari rumah.