Dalam sambutannya, H. Budiman mengungkapkan, perayaan piodalan adalah sebuah hal yang sakral dan istimewa bagi umat Hindu.
“Piodalan merupakan momentum sangat istimewa yang tidak lepas dari budaya umat Hindu, Hal ini juga mengajarkan kita untuk dapat merenungkan nilai-nilai luhur keagamaan dan kearifan lokal yang telah mengikat dalam diri kita sebagai masyarakat Luwu Timur,” ungkap Budiman.
Bupati juga mengharapkan agar masyarakat Luwu Timur saling bergandengan tangan antar umat beragama tanpa sekat yang dibangun diantara kita.
“Visi misi Luwu Timur berkelanjutan dan maju yang berlandas nilai agama dan budaya menjadi modal kekuatan kita bersama untuk mewujudkan Bumi Batara Guru yang kita harapkan bersama,” kata Bupati.
“Mari kita bergandeng tangan saling bahu-membahu untuk menjaga kerukunan antar umat beragama tanpa membangun sekat diantara kita bersama, saling mencintai dan hidup dalam keharmonisan,” tambahnya lagi.
Diakhir sambutannya, Bupati Budiman berpesan agar terus menjaga dan melestarikan warisan budaya dan agama dengan mengajarkan generasi penerus bangsa tentang arti warisan budaya dan agama leluhur.
Sementara itu, Kepala Desa Kalosi, H. Bakri mengapresiasi atas kehadiran Bupati Luwu Timur dalam upacara sakral ini.
“Saya mewakili masyarakat Desa Kalosi khususnya umat Hindu mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati Luwu Timur beserta rombongannya yang menyempatkan diri untuk menghadiri upacara sakral di Pura Mahalona desa Kalosi ini,” ucap Bakri.
Turut Hadir, Kepala OPD Terkait, Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Luwu Timur, Ketua PHDI Nuha-Towuti, Penyelenggara Hindu Kantor Kemenag Lutim, para Tokoh Adat, Agama, dan masyarakat serta masyarakat umat Hindu Desa Kalosi. (Hms)