LUWU TIMUR -Sebagai salahsatu upaya peningkatan mutu pelayanan di Puskesmas Wotu, tim mutu Puskesmas Wotu menyelenggarakan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) bagi seluruh karyawan dilingkungan Puskesmas Wotu.
Kegiatan ini diselenggarakan Sabtu, 4 November 2023, di aula pertemuan Puskesmas yang bekerjasama dengan Bidang Penelitian dan Pengembangan SDM RSUD I Lagaligo menunjuk Code Blue Team RSUD I Lagaligo sebagai narasumber.
Pelatihan BHD bertujuan untuk meningkatkan keterampilan pegawai Puskesmas Wotu, baik medis maupun non medis dalam menangani kasus kedaruratan dan kegawatan yang beresiko terjadi saat memberikan pelayanan di Puskesmas.
Ns. Putu Arthawan, S.Kep, Sekretaris PPNI Luwu Timur mengatakan, bahwa BHD adalah pertolongan pertama dilakukan pada pasien, korban henti jantung atau henti nafas.
“Resusitasi jantung paru merupakan bagian dari tindakan bantuan hidup dasar. Tindakan ini dilakukan untuk menjaga jalan nafas tetap terbuka, menunjang pernafasan dan sirkulasi tanpa menggunakan alat-alat bantu,” paparnya.
Menurutnya, usaha ini harus dimulai dengan mengenali secara tepat keadaan tanda henti jantung atau henti nafas dan segera memberikan bantuan sirkulasi dan ventilasi.
“Selain itu resusitasi juga dikatakan sebagai sebuah upaya menyediakan oksigen ke otak, jantung dan organ-organ vital lainnya melalui sebuah tindakan yang meliputi pemijatan jantung dan ventilasi yang memenuhi syarat.
Serta menyajikan materi berupa sistem penanggulangan penderita gawat darurat, khususnya pada kasus sumbatan atau obstruksi jalan nafas serta pemberian nafas buatan dan pijat jantung,” ungkapnya.
Pada sesi praktik yang dibawakan Ns.Ernawati, diperagakan bagaimana cara mengatasi sumbatan jalan nafas antara lain dengan back blow ataupun dengan abdominal thrust.
Dalam sesi praktek diajarkan bagaimana cara memberikan nafas buatan sampai dengan bagaimana cara melakukan pijat jantung dengan benar. Pada kesempatan itu seluruh peserta memprakktekkan cara pijat jantung dengan media phantom.
Diakhir sesi Kepala Puskesmas Wotu, Hasni, SKM, MKM mengatakan, dengan adanya pelatihan ini diharapkan karyawan mampu mengidentikasi suatu kondisi kegawat daruratan dan melakukan pertolongan maupun pengendalian dari kondisi tersebut.(Mus)