LUWU TIMUR – Di era akreditasi saat ini, khususnya akreditasi terhadap Fasilitas Pelayanan Tingkat Pertama (FKTP) Puskesmas, tenaga medis dan tenaga non medis dituntut untuk selalu meningkatkan kapasitas dan kompetensinya agar mampu memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Sebagai Puskesmas sebagai lini pertama di pelayanan kesehatan harus mampu memberikan pelayanan terbaik di setiap situasi, oleh karena itu wajib bagi seluruh pegawai yang bekerja di pelayanan kesehatan mempunyai kompetensi dalam penanganan pasien kegawatdaruratan, yang dibuktikan salah satunya dengan pernah mengikuti pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) yang merupakan kompetensi dasar bagi tenaga kesehatan.
Kondisi tersebut, mendorong Bidang Penelitian dan Pengembangan SDM RSUD I Lagaligo melalui Code Blue Team RSUD I Lagaligo menyelenggarakan pelatihan BHD berlangsung di Aula Puskesmas Burau, Senin (23/10/2023)
Pelatihan ini menyangkut, penanggulangan dan keterampilan untuk penanganan pertama dalam menghadapi kegawat daruratan, serta ditujukan bagi petugas di Puskesmas Burau, baik petugas medis maupun non medis.
Dalam pelatihan, Ns. I Putu Arthawan, S.Kep mengajarkan materi berupa sistem penanggulangan penderita gawat darurat, khususnya pada kasus sumbatan atau obstruksi jalan nafas serta pemberian nafas buatan dan pijat jantung.
Ns. Putu mengatakan, dalam penanganan penderita harus selalu memperhatikan aspek keamanan, baik itu aman bagi penolong, aman bagi penderita maupun aman lingkungan.
“Kalau menghadapi kasus gawat darurat, misalnya di lingkungan yang ramai lalu lintasnya, maka aspek keamanan penolong maupun yang ditolong harus selalu diperhatikan. Misalnya dengan meminggirkan dahulu penderitanya”, kata Ns.Putu.
Pada sesi praktek dibawakan, Ns. Imran Kongkolu, S.Kep diperagakan bagaimana cara mengatasi sumbatan jalan nafas, antara lain dengan back blow ataupun dengan abdominal thrust. Juga diajarkan bagaimana cara memberikan nafas buatan sampai dengan bagaimana cara melakukan pijat jantung dengan benar.
Pada kesempatan ini, seluruh karyawan-karyawati mempraktekkan cara pijat jantung dengan media phantom. Baik dari karyawan yang bertugas di loket pendaftaran, sopir Ambulance juga tidak ketinggalan Kepala Puskesmas Burau dijabat, Ns. Nurhapiah Hafid, S.Kep.
Ns. Nur panggilan akrab Kepala Puskesmas Burau mengungkapkan, bahwa pelatihan ini memang sangat penting
“Karena ini merupakan tanggungjawab kami dalam upaya peningkatan mutu layanan di Puskesmas Burau sekaligus persiapan dalam menghadapi akreditasi Puskesmas,” ungkap Ns.Nurhapiah Hafid. (Mus)